Pages

Tuesday, September 9, 2008

Banyak Remaja Melakukan Aborsi

Dari hasil browsing, Dra. Clara Istiwidarum Kriswanto, MA, CPBC, psikolog dari Jagadnita Consulting, menyebutkan beberapa survei yang bisa membuat banyak orang tercengang, terutama orangtua.

Dari survei yang dilakukan di Jakarta diperoleh hasil bahwa sekitar 6-20 persen anak SMU dan mahasiswa di Jakarta pernah melakukan hubungan seks pranikah. Sebanyak 35 persen dari mahasiswa kedokteran di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta sepakat tentang seks pranikah.

Dari 405 kehamilan yang tidak direncanakan, 95 persennya dilakukan oleh remaja usia 15-25 tahun. Angka kejadian aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta kasus, 1,5 juta diantaranya dilakukan oleh remaja.

Lalu, polling yang dilakukan di Bandung menunjukkan, 20 persen dari 1.000 remaja yang masuk dalam polling pernah melakukan, seks bebas. Diperkirakan 5-7 persennya adalah remaja di pedesaan.

Sebagai catatan, jumlah remaja di Kabupaten Bandung sekitar 765.762. Berarti, bisa diperkirakan jumlah remaja yang melakukan seks bebas sekitar 38-53 ribu. Kemudian, sebanyak 200 remaja putri melakukan seks bebas, setengahnya kedapatan hamil. Dan 90 persen dari jumlah itu melakukan aborsi.

Survei lain yang dilakukan di Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga menunjukkan hasil yang tak jauh berbeda. Survei yang dilakukan oleh Lembaga Demografi FEUI dan NFPCB tahun 1999 terhadap 8.084 remaja putra dan putri yang berusia 15-24 tahun di 20 kabupaten di empat provinsi tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 46,2 persen remaja menganggap perempuan tidak akan hamil hanya dengan hanya satu kali melakukan hubungan seksual. Kesalahan persepsi ini lebih banyak diyakini remaja putra ketimbang putri.

Dalam survei itu juga dijumpai sebanyak 51 persen mengira kalau mereka akan tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan pekerja seks komersial. Dari hasil survei dan polling tersebut setidaknya menunjukkan bahwa masih banyak remaja yang belum paham tentang masalah seksualitas.

Anda tentu tak mau hal ini nantinya menimpa anak-anak Anda, kan? ***

0 komentar: